Biologi

Pertanyaan

jelaskan dampak infeksi sifilis pada ibu hamil terhadap janin yang dikandungnya

1 Jawaban

  • Dampak infeksi sifilis terhadap janin yang dikandungnya adalah terjadinya kerusakan syaraf bahkan juga dapat merusak organ vital lainnya hingga kematian fetus dalam kandungan.

    Pendahuluan

    Infeksi sifilis dapat terjadi oleh siapa saja yang tidak hanya terjadi kepada ibu hamil. Lalu sebenarnya apa itu penyakit sifilis? Apa saja gejala yang timbul? Dan bagaimana penularannya terhadap fetus? Yuk simak di pembahasan ^^

    Pembahasan

    ✏ Penyakit sifilis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Penularan sifilis pada umumnya terjadi melalui hubungan seksual, namun juga dapat terkena dari darah.

    ✏ Penderita sifilis menunjukkan gejala yang berbeda-beda setelah terinfeksi, diantaranya :

    • Sifilis stadium primer

    Munculnya ulkus durum, yaitu luka di daerah vagina, penis ataupun mulut. Namun kita tidak dapat merasakan sakit / nyeri nya.

    • Sifilis stadium sekunder

    Mulai merasakan seperti demam, nyeri otot, nyeri tenggorokan. Bahkan ditahap ini mulai muncul kemerah-merahan didaerah kemaluan.

    • Sifilis stadium laten

    Stadium laten ini adalah tahap jika ciri-ciri di stadium primer dan sekunder terlihat sembuh dan tidak meninggalkan bekas. Padahal itu pertanda bahwa sudah memasuki tahap ini.

    • Sifilis stadium tersier

    Ini merupakan tahap paling berbahaya, karena ini bisa dibilang stadium puncak. Dan jika sudah tahap ini maka gejala yang muncul bisa lumpuh, masalah pendengaran atau bahkan kematian.

    ✏ Penularan sifilis terhadap janin :

    - Ibu hamil yang mengidap sifilis, rentan menularkannya ke bayi yang dikandung melalui aliran darah plasenta atau terkena eksudat lesi organ intim/perineum pada saat proses persalinan. Sehingga, janin ini terinfeksi sifilis kongenital. Plasenta adalah organ yang terhubung pada tali pusar, yang berfungsi sebagai penyuplai nutrisi tumbuh kembang bayi, pertukaran gas dan sekresi hormon.

    - Sifilis kongenital yang tidak segera ditangani, menyebabkan gangguan kesehatan janin dalam kandungan dan setelah kelahiran, seperti :

    - Ibu hamil mengalami keguguran sebelum memasuki usia kehamilan dua puluh minggu.

    - Bayi terlahir cepat waktunya / prematur.

    - Bayi terlahir dengan bobot yg tidak normal, kurang dari setengah kilogram.

    - Bayi yang terlahir hidup, mengalami gangguan pada organ vital, seperti otak, sumsum tulang belakang dan sistem syaraf. Sehingga, ini menyebabkan gangguan penglihatan, pendengaran, meningitis dan kelumpuhan.

    - Bayi yang terlahir hidup, dua tahun pertamanya mengidap sifilis stadium sekunder seperti orang dewasa disertai condyloma lata, di mana timbul lesi tanpa nyeri pada mulut, organ intim, bagian bawah telapak kaki dan tangan.

    ✏ Berikut langkah awal hingga pengobatan lanjutan ibu hamil yang terinfeksi sifilis :

    - Pendeteksian dini melalui skrining serologi pada kehamilan trimester pertama.

    - Pemberian antibiotik "Penicillin/Cetriaxone" secara parenteral [intravena/intramuskular]. Apabila terdapat riwayat alergi penisilin, dapat menggunakan antibiotik kombinasi "Ceftriaxone & Azitromycin" sebagai alternatif lain.

    - Ibu hamil beserta pasangannya harus mendapatkan pengobatan bersama. Hal ini semata-mata agar ibu hamil tidak terinfeksi kembali dan meningkatkan stamina kesehatan bagi pasangannya.

    - Tidak melakukan koitus tanpa pengaman.

    PELAJARI LEBIH LANJUT

    > Gejala penyakit sifilis.

    https://brainly.co.id/tugas/3194755

    > Cara menjaga kesehatan sistem reproduksi.

    https://brainly.co.id/tugas/2590085

    > 5 macam penyakit pada sistem reproduksi.

    https://brainly.co.id/tugas/12039831

    > Jenis- jenis antibiotik

    https://brainly.co.id/tugas/21611194

    DETAIL JAWABAN

    Kelas : XI

    Mapel : biologi

    Bab : gangguan sistem reproduksi

    Kode kategori : 11.4.9

    Kata kunci : sifilis kongenital, ibu hamil, janin

    #TingkatkanPrestasimu

Pertanyaan Lainnya