jelaskan idelisme yang muncul pada remaja

Masa remaja adalah masa yang penuh dengan kontradiksi yang penyebab sentralnya adalah identitas diri yang belum mantap. Sekalipun di permukaan perilaku remaja sering menunjukkan gejala kekanak-kanakan, tidak bertanggung jawab, atau impulsive dan kurang memperhitungkan akibat lanjut dari perbuatannya, tetapi dalam jiwa mereka berkas cahaya idealism sudah mulai terpancar. Remaja usia 15 – 17 untuk pertama kali melibatkan diri dan berpikir lebih serius tentang gejal-gejala dalam dirinya.

Mereka sudah memiliki konsepsi yang jelas tentang apa yang disebut kebahagiaan, persahabatan, kesetiaan, kejujuran, dan lain seterusnya. Pada usia remaja, mereka mulai ikut memikirkan soal politik, kehidupan bernegara, bagaimana memerangi korupsi dan kemelaratan dan lain-lain. Diskusi mengenai topik tersebut bisa berkembang dengan baik diantara sesama remaja, bahkan tidak jarang antara remaja dan orang tuanya. Di dalam dirinya saat ini sedang tumbuh suatu “idealized public or fictional personalities”yang kadang-kadang bagi remaja merupakan realitas tersendiri. Sejauh ini belum ada masalah yang timbul sehubungan dengan idealisme ini. Masalah segera timbul begitu idealisme itu.berbenturan dengan realitas sehari-hari. Dalam bahasa Jerman dikenal istilah “weltschmerz” yang artinya kira-kira “kepedihan dunia”. “Weltschmerz” sering melanda remaja-remaja ideal, ketika kenyataan membuktikan pada mereka bahwa idealisme adalah ilusi belaka. Mereka belum tahu bagaimana caranya berkompromi dengan realitas, karena itu remaja mudah sekali merasa kecewa, putus asa dan kurang memperenyesali keadaan. Mereka pemuja alam, sampai sewaktu-waktu mereka juga tahu bahwa alampun bisa kejam. Perikemanusiaan diberi harga yang amat tinggi, sampai-sampai ada remaja/pemuda yang mencetuskan revolusi (yang n.b. juga mengingkari perikemanusiaan) demi penegakan perikemanusiaan. Banyak remaja melakukan teror pada sesama manusia (misal gerakan pemuda merah di Jepang