dialog percakapan tentang orangutan
B. inggris
anadazhr
Pertanyaan
dialog percakapan tentang orangutan
1 Jawaban
-
1. Jawaban farhahaulianabila
Saat musim kemarau datang, dan asap mengepul akibat ulah manusia yang membakar lahan hutan maka manusia berkeluh kesah atas ulahnya sendiri!
Saat asap mengganggu penerbangan, dan pesawat delay atau dicancel yang waktu keberangkatan sulit ditentukan maka dengan mudah manusia naik pitam dan menyalahkan maskapai penerbangan!
Saat orang utan tak berdaya di dalam karantina karena hutan tempat tinggalnya digusur, tak ada seorang manusiapun tergerak untuk menolongnya!
Saat orang utan diburu, dibunuh dan habitatnya musnah, tak ada seorang manusiapun yang membantu menyelamatkannya!
Wahai manusia jangan hanya berkeluh kesah donk! Musim kemarau protes, musim hujan protes, musim asap protes, musim banjir protes, lalu kapan bersyukurnya?
Dalam dialog imajiner dengan orang utan yang sempat aku kunjungi dan jepret, seekor Orang Utan mengajukan sebuah pertanyaan.. Siapa yang menolong kami? Bukankah manusia yang membuat ulah sehingga hutan kami menjadi gundul dan alam menjadi rusak? Hai manusia tolong dan bantulah kami menyelamatkan nyawa kami, manusia jangan hanya berkeluh kesah memikirkan diri sendiri!
Kisah di atas hanyalah sekedar catatan kecil ketika menengok "saudara tua" alias orang utan di The Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng Palangkaraya disaat kabut asap menyerang Kalimantan Tengah setahun lalu. Dan kondisi saat ini ternyata masih tetap berlangsung sama seperti dahulu! Belajar dari kejadian asap yang selalu berulang-ulang setiap tahun, orang utan pun berkomentar: "Kamu manusia bukan sih?" Kok ngurus begini aja gak becus!